8 Jan 2009

Pedagang Curiga Kebakaran Pasar Majenang Disengaja

Pedagang Curiga Kebakaran Pasar Majenang Disengaja
* Kerugian Ditaksir Rp 16, 8 Miliar

Cilacap, Kompas - Para pedagang di Pasar Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, curiga kebakaran yang meluluhlantakkan seluruh bangunan pasar dan barang dagangan milik 1.237 pedagang di pasar ini adalah kebakaran yang disengaja. Kecurigaan para pedagang tersebut dilandasi peristiwa kebakaran pasar di berbagai daerah yang selalu menyertai rencana pembangunan pasar baru. Peristiwa kebakaran Pasar Majenang menimbulkan kerugian Rp 16,8 miliar (angka kerugian sementara).

"Sebut saja peristiwa kebakaran Pasar Sampang di Kecamatan Sampang, Kebumen, atau Pasar Bumiayu di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes. Juga kebakaran pasar besar Kota Purbalingga di Kabupaten Purbalingga. Kebakaran pasar ini terjadi setelah sebelumnya pemkab setempat berencana membangun pasar baru yang lebih representatif, " ujar beberapa pedagang kepada Kompas, Minggu (10/8). Lokasi pasar lama terletak di pusat kota dan sangat strategis sebagai tempat berdagang dan bisnis lainnya.

Kecurigaan para pedagang Pasar Majenang mengemuka pada saat berlangsungnya pertemuan antara Paguyuban Pedagang Pasar Majenang (P3M) dan pihak-pihak berkompeten yang berlangsung Sabtu. Dalam kesempatan itu, mereka mendesak pihak kepolisian dan pihak-pihak terkait agar peristiwa kebakaran pasar lama Majenang tersebut diselidiki.

Akan tetapi, kecurigaan para pedagang itu sebenarnya sudah muncul beberapa saat setelah terjadi musibah kebakaran. Mereka menduga kebakaran itu merupakan cara untuk memindahkan pedagang di pasar lama ke pasar baru di lokasi lain. Bupati Cilacap Probo Yulastoro pada saat meninjau peristiwa kebakaran, Jumat malam, menepis isu dan kecurigaan para pedagang tersebut.

"Masak iya sih sengaja dibakar. Itu tidak mungkin. Apa iya ada yang tega membakar pasar," ujar Bupati seraya meminta agar kecurigaan yang tanpa dasar itu tidak berkembang menjadi isu karena hal tersebut justru akan menambah masalah baru.

Pasar darurat

Camat Majenang Heru Hariyanto mengatakan, dalam pertemuan dengan P3M yang diwakili Ketua P3M Abdul Hamid, Sabtu siang, para pedagang yang kehilangan tempat usaha dan seluruh barang dagangannya meminta pemerintah kabupaten (pemkab) segera membangun pasar darurat di bekas lokasi, atau setidak-tidaknya berada di sepanjang Jalan Diponegoro di sekitar pasar lama.

Mengenai aspirasi itu, pemkab, dalam hal ini pihak Dinas Pasar, juga sepakat dengan keinginan para pedagang yang tergabung dalam P3M tersebut. Namun, yang menjadi masalah, lokasi di sepanjang Jalan Diponegoro yang diinginkan para pedagang sebagai tempat penampungan sementara itu diperkirakan hanya cukup untuk menampung 600 pedagang saja. Padahal, jumlah pedagang yang kehilangan tempat usahanya berjumlah 1.237 orang.

Mengenai jumlah kerugian akibat peristiwa kebakaran itu, menurut Heru Hariyanto, berdasarkan laporan dari pedagang yang kehilangan seluruh barang dagangannya mencapai Rp 12,8 miliar.

Angka kerugian ini masih bersifat sementara karena belum semua pedagang melapor ke pos komando (posko). Total kerugian mencapai Rp 16,8 miliar karena nilai bangunan pasar yang luluh lantak akibat kebakaran tersebut bernilai Rp 4 miliar.

Dari Banjarnegara, Bupati M Jasri hari Minggu mengatakan, kebakaran Gedung Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jateng di Banjarnegara, Jumat malam, tidak mengganggu operasional bank tersebut. Sebab, dokumen maupun arsip, menurut Kepala BPD Arso Budiono, tidak ikut terbakar karena bangunan yang terbakar habis hanya bangunan lantai dua. (nts)